Jogja(Antara Jogja) - Sebagian perajin kecil perak di Kotagede, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai beralih memproduksi kerajinan berbahan baku tembaga dengan kombinasi aluminium. Alih produksi itu dilakukan sebagai antisipasi menurunnya jumlah pembeli produk kerajinan perak, kata perajin perak di Kotagede Pandit Anggoro di Yogyakarta, Kamis.
Kota Gede adalah salah satu tempat wisata jogja yang berada wilayah yang berada di pinggir kota Yogyakarta. Masyarakatnya kebanyakan bermata pencaharian sebagai pengerajin perak. Nama Kotagede sendiri berasal dari nama ibu kota lama yang awalnya adalah daerah kekuasaan kesultanan mataram. Kerajaan tersebut kemudian pecah menjadi Kesunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Kota Kotagede merupakan asset budaya yang dimiliki pemerintah saat ini. Namun kendala pembangunan dihadapi dengan adanya permasalahan pembagian wilayah akibat perpecahan kerjaan Perak JogjaSuasana tradisional di Kota ini masih sangat terasa kental. Misalnya komplek masjid besar Mataram yang masih terlihat seperti berada di kompleks lingkunangan keraton, sebuah bedug yang memiliki ukuran besar menambah kekasan kota yang masih bernuansa tradisional Perak KotagedeKotagede adalah tempat yang sangat bagus bagi Anda untuk berkeliling diseputaran kota. Jika Anda suka berbelanja, Anda pasti akan sangat senang dengan kerjinan perak yang diproduksi oleh masyarkat di Kotagede. Begitu pula jika Anda berkeliling diseputaran kota, Anda akan mendapatkan bangunan – bangunan kuno besar yang dulunya dimiliki oleh saudagar kaya yang berasal dari Arab maupun Belanda. Jika Anda bisa masuk kedalam salah satu rumah tersebut, Anda akan berasa dikirim kembali ke masa Perak KotagedeKotagede kini terkenal sebagai salah satu pengerajin perak terbaik di Indonesia. Disana Anda bisa datang dan melihat langsung para pengerajin membuat perhiasan dari perak. Desain – desain yang dihasilkan sungguh mempesona. Banyak penyuka kerajinan perak dari luar negeri datang kesini dan kemudian bekerja sama dengan pengerajin perak perak Yogyakarta yang berasal dari Kotagede adalah kontras dan embos yang dihasilkan antara warna putih bersih dan warna hitam pada setiap bagian desain perhiasan yang dihasilkan. Mangkok teh, kalung, gelang dan berbagai macam perhiasan lain dari perak adalah menjadi ciri khas dan kecantikan perak yang dihasilkan.
KetuaPengawas Koperasi Produksi Pengusaha Perak Yogyakarta (KP3Y) Priyo Salim di Kotagede, Yogyakarta, Minggu mengatakan peran koperasi tidak saja ikut mengembangkan produksi kerajinan perak namun diharapkan juga meningkatkan kesejahteran perajin perak di sentra tersebut.
Minggu, 28 Mei 2023 0907 WIB Kampung Purbayan di Kotagede Yogyakarta menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan. Iklan Yogyakarta - Kampung Purbayan Kotagede Kota Yogyakarta masuk dalam daftar 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia ADWI 2023. Apa saja potensi Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta itu ?Hal yang Istimewa di Kampung PurbayanKetua Kampung Wisata Purbayan Kota Yogyakarta Agus Budiyanto mengatakan kampung yang berada di timur Kota Yogyakarta berbatasan dengan Kabupaten Bantul itu memiliki banyak bangunan cagar budaya dan bangunan kuno. "Di sini masih banyak bangunan kuno dari abad 16 yang masih terawat," kata Agus, Jumat, 26 Mei abad 16 di Purbayan Kotagede yang paling dikenal wisatawan salah satunya masjid dan kompleks Makam Mataram. Selain itu, di kampung yang terkenal sebagai sentra perajin perak itu, juga banyak bangunan kuno dari tahun 1800-an. Antara lain kompleks between two gates di Kampung Alun-Alun Kelurahan ke Kampung PurbayanUntuk menuju ke Kampung Purbayan Kota Yogyakarta ini, cukup mudah dilakukan. Lebih menarik jika menuju kampung itu dengan bersepeda pagi atau sore hari sehingga bisa merasakan atmosfer kampung masa lalu rutenya, jika dimulai dari kompleks Balai Kota Yogyakarta maka bisa langsung ke selatan lalu melewati jalan-jalan kampung di Kecamatan Kotagede menuju Kampung Wisata Purbayan. Rute ini melewati bangunan-bangunan cagar budaya berarsitektur Jawa dengan pendopo yang banyak tersebar di Kotagede seperti di Prenggan dan Misalanya saja setelah melintasi Jalan Mondorakan, bisa mengunjungi Rumah Pesik di kawasan Kotagede yang menggabungkan gaya arsitektur Eropa dan Jawa. Jika sudah melintasi selatan Pasar Kotagede, tepatnya di Kampung Alun-Alun yang masuk wilayah Kelurahan Purbayan maka bisa menengok masjid dan kompleks Makam Raja-Raja Mataram Kotagede yang tak jauh lagi Editor Kampung Purbayan Masuk 100 Besar Calon Desa Wisata Terbaik, Yogyakarta Merebranding Daerah Bersejarah ItuSelalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari di kanal Telegram “ Update”. Klik untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. Artikel Terkait Sandiaga ke Kampung Purbayan Kotagede Yogya Desa Wisata Kelas Dunia 11 hari lalu Cara Yogyakarta Angkat Sejarah Kotagede yang Jadi Ibu Kota Pertama Mataram Islam 18 hari lalu Wisata Religi di Yogyakarta, Kunjungi 3 Masjid Gedhe Peninggalan Kerajaan Mataram Islam 9 April 2023 Yogyakarta Lacak Lagi Bangunan Cagar Budaya Kotagede yang Tertinggal 27 Januari 2023 Liburan Imlek ke Mana? Coba Jelajahi Pesona 5 Desa Wisata di Jawa Tengah 21 Januari 2023 Yogyakarta Pernah Punya Pasukan Hantu Maut, Siapa Mereka? 5 Januari 2023 Rekomendasi Artikel Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini. Video Pilihan Sandiaga ke Kampung Purbayan Kotagede Yogya Desa Wisata Kelas Dunia 11 hari lalu Sandiaga ke Kampung Purbayan Kotagede Yogya Desa Wisata Kelas Dunia Kampung Purbayan, kata Sandiaga, tak hanya sebagai bagian bersejarah Kotagede, kawasan budaya dan situs peninggalan Kerajaan Mataram Isllam. Cara Yogyakarta Angkat Sejarah Kotagede yang Jadi Ibu Kota Pertama Mataram Islam 18 hari lalu Cara Yogyakarta Angkat Sejarah Kotagede yang Jadi Ibu Kota Pertama Mataram Islam Peserta pawai Alegoris itu berasal dari 12 sanggar seni di Kota Yogyakarta bagian selatan. Wisata Religi di Yogyakarta, Kunjungi 3 Masjid Gedhe Peninggalan Kerajaan Mataram Islam 9 April 2023 Wisata Religi di Yogyakarta, Kunjungi 3 Masjid Gedhe Peninggalan Kerajaan Mataram Islam Destinasi wisata di Yogyakarta banyak ragamnya, sa;lah satunya wisata religi masjid-masjid kuno. Salah satunya Masjid Gedhe Kauman. Yogyakarta Lacak Lagi Bangunan Cagar Budaya Kotagede yang Tertinggal 27 Januari 2023 Yogyakarta Lacak Lagi Bangunan Cagar Budaya Kotagede yang Tertinggal Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta pada Januari 2023 ini memetakan lagi kawasan sejarah Kotagede demi melacak sejumlah bangunan yang sebenarnya masuk kategori cagar budaya namun belum sempat ditetapkan. Liburan Imlek ke Mana? Coba Jelajahi Pesona 5 Desa Wisata di Jawa Tengah 21 Januari 2023 Liburan Imlek ke Mana? Coba Jelajahi Pesona 5 Desa Wisata di Jawa Tengah Jawa Tengah memiliki daya tarik desa wisata sebanyak 818 desa. Berikut 5 desa wisata terpopuler di Jawa Tengah yang amat layak dikunjungi. Yogyakarta Pernah Punya Pasukan Hantu Maut, Siapa Mereka? 5 Januari 2023 Yogyakarta Pernah Punya Pasukan Hantu Maut, Siapa Mereka? Pada masa Belanda lakukan Agresi Militer II pada 1948, Yogyakarta pernah punya pasukan Hantu Maut yang bermaskas di Ndalem Pujokusuman. Siapa mereka? Yogya Tuan Rumah Asean Tourism Forum 2023, Sandiaga Momentum Angkat Desa Wisata 5 November 2022 Yogya Tuan Rumah Asean Tourism Forum 2023, Sandiaga Momentum Angkat Desa Wisata Sandiaga menuturkan banyak keuntungan bagi Yogyakarta yang menjadi tuan rumah puncak Asean Tourism Forum 2023 nanti. Kotagede Yogya Kembali Gelar Tradisi Srawung Kampung, Wadah Guyub Warga Jaga Toleransi 24 Oktober 2022 Kotagede Yogya Kembali Gelar Tradisi Srawung Kampung, Wadah Guyub Warga Jaga Toleransi Selama tiga hari terakhir, 20-23 Oktober 2022, Kotagede kembali menggelar hajat tradisinya bertajuk Kampung Srawung di Kampung Rejowinangun. Kampung Purbayan Masuk 100 Besar Calon Desa Wisata Terbaik, Yogyakarta Merebranding Daerah Bersejarah Itu 7 Agustus 2022 Kampung Purbayan Masuk 100 Besar Calon Desa Wisata Terbaik, Yogyakarta Merebranding Daerah Bersejarah Itu Kampung Purbayan Kotagede selama ini dikenal sebagai pusat kebudayaan Mataram Islam, yang dibuktikan dengan kekayaan budaya, kerajinan, dan kuliner. Sandiaga Uno ke Desa Wisata Buwun Sejati NTB Nonton Dalang Cilik, Makan Sate Bulayak 26 Juni 2022 Sandiaga Uno ke Desa Wisata Buwun Sejati NTB Nonton Dalang Cilik, Makan Sate Bulayak Sandiaga Uno mendorong Desa Wisata Buwun Sejati menjadi tempat melestarikan kelompok dalang, sehingga kesenian wayang bisa berkelanjutan. DI Yogyakarta memiliki salah satu tempat pembuatan kerajinan perak terbesar, bahkan dikenal hingga ke mancanegara, yaitu HS Silver Kotagede. HS Silver Kotagede: Tidak Hanya Produksi Perak, Tapi Pelestari Budaya di Yogyakarta
Kotagede is the historical site of Mataram Islam great city who build until 1532. This district has justify as international conservation district on ’Yogyakarta Declaration and Kotagede Declaration’ at Yogyakarta 1996, in Asia and West Pacific Network Urban Conservation APWNUC’ workshop and symposium 4th. Kotagede distric characteristic threatened because rapid physical function change as impact of economical growing and productive economical oriented. It nescessary to analysis the urban space characteristic that appropriate with this distinctiveness visual distric space. This research use rasionalistic quantitative method in order to find the image of distric space characteristic. Variables of analysis are street floor as horizontal bottom enclosure and street wall as vertical enclosure. JMP program and pixelate Adobe Photoshop use to process research data. Output of the analysis is distric space characteristic on Jl. Kemasan, include outline, facade rythem and quality of street space Abstract in Bahasa Indonesia Kotagede adalah situs bersejarah peninggalan Kotaraja Kerajaan Mataram Islam yang berdiri sejak tahun 1532 M. Kawasan ini telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi tingkat internasional dalam ’Yogyakarta Declaration and Kotagede Declaration’ di Yogyakarta melalui workshop dan simposium ke 4 oleh Asia and West Pacific Network Urban Consevation AWPNUC pada tahun 1996. Karakteristik kawasan Kotagede terancam akibat percepatan perubahan fungsi fisik sebagai dampak pertumbuhan ekonomi dan perubahan pemilikan yang berorientasi ekonomi produktif. Perlu dilakukan analisa karakteristik ruang kawasan yang sesuai dengan ciri visual ruang kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode rasionalistik untuk mendapatkan gambaran karakteristik ruang kawasan secara kuantitatif. Analisa dilakukan dengan variabel lantai ruang jalan street floor dan dinding pembatas sebagai pelingkup ruang jalan street Wall. Pengolahan data dilakukan secara digital dengan program komputer JMP dan pixelate Adobe Photoshop. Hasil analisis merupakan temuan karakteristik di Jl. Kemasan, terhadap outline, irama bukaan bangunan dan kualitas ruang jalan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun arahan rancangan kawasan. Kata kunci jalan kemasan kotagede, konservasi, karakteristik. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free METODE ANALISIS KUANTITATIF RASIONALISTIK DALAM MENENTUKAN KARAKTERISTIK RUANG Poerwadi, et al. 81METODE ANALISIS KUANTITATIF RASIONALISTIK DALAM MENENTUKAN KARAKTERISTIK RUANG UNTUK ARAHAN RANCANGAN KAWASAN URBAN Studi Kasus Jl. Kemasan, Kotagede Poerwadi Tjahja Tribinuka Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya E-mail pewede ABSTRAK Kotagede adalah situs bersejarah peninggalan Kotaraja Kerajaan Mataram Islam yang berdiri sejak tahun 1532 M. Kawasan ini telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi tingkat internasional dalam ’Yogyakarta Declaration and Kotagede Declaration’ di Yogyakarta melalui workshop dan simposium ke 4 oleh Asia and West Pacific Network Urban Consevation AWPNUC pada tahun 1996. Karakteristik kawasan Kotagede terancam akibat percepatan perubahan fungsi fisik sebagai dampak pertumbuhan ekonomi dan perubahan pemilikan yang berorientasi ekonomi produktif. Perlu dilakukan analisa karakteristik ruang kawasan yang sesuai dengan ciri visual ruang kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode rasionalistik untuk mendapatkan gambaran karakteristik ruang kawasan secara kuantitatif. Analisa dilakukan dengan variabel lantai ruang jalan street floor dan dinding pembatas sebagai pelingkup ruang jalan street Wall. Pengolahan data dilakukan secara digital dengan program komputer JMP dan pixelate Adobe Photoshop. Hasil analisis merupakan temuan karakteristik di Jl. Kemasan, terhadap outline, irama bukaan bangunan dan kualitas ruang jalan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun arahan rancangan kawasan. Kata kunci jalan kemasan kotagede, konservasi, karakteristik. ABSTRACT Kotagede is the historical site of Mataram Islam great city who build until 1532. This district has justify as international conservation district on ’Yogyakarta Declaration and Kotagede Declaration’ at Yogyakarta 1996, in Asia and West Pacific Network Urban Conservation APWNUC’ workshop and symposium 4th. Kotagede distric characteristic threatened because rapid physical function change as impact of economical growing and productive economical oriented. It nescessary to analysis the urban space characteristic that appropriate with this distinctiveness visual distric space. This research use rasionalistic quantitative method in order to find the image of distric space characteristic. Variables of analysis are street floor as horizontal bottom enclosure and street wall as vertical enclosure. JMP program and pixelate Adobe Photoshop use to process research data. Output of the analysis is distric space characteristic on Jl. Kemasan, include outline, facade rythem and quality of street space Keywords jalan kemasan kotagede, conservation, characteristic. PENDAHULUAN Kotagede merupakan peninggalan Kotaraja Mataram Islam berdiri sejak tahun 1532 M, berawal dari sebuah kawasan hutan ’alas Mentaok’, kemudian dijadikan pedukuhan sebagai permukiman kerabat Kiai Ageng Pemanahan yang masih berada dalam kekuasaan Sultan Pajang. Konsep tatanan tapak tradisional Jawa yang menggunakan empat elemen catur gatra yaitu dalem sebagai tempat tinggal penguasa, pasar dan alun-alun sebagai ruang terbuka publik serta Masjid digunakan sebagai dasar penataan kawasan. Alun-alun sebagai suang terbuka publik di kelilingi bangunan penting berupa Dalem, Masjid dan lokasi pasar tradisional. Kotagede secara administratif sebagian termasuk dalam wilayah Kota Yogyakarta, yaitu Kelurahan Prenggan dan Purbayan, sebagian lagi termasuk dalam wilayah Kabupaten Bantul, yaitu Desa Jagalan Gambar 1; peta wilayah penelitian. Bangunan rumah tinggal yang berfungsi sebagai tempat usaha ada sejak tahun 1870, sedang industri kerajinan perak sejak tahun 1920. sehingga saat ini di kelurahan Prenggan sepanjang Jl. Kemasan didominasi usaha perdagangan hasil kerajinan perak. Jalan tersebut adalah jalur pergerakan utama menuju situs Kotaraja Mataram Islam dari kota Yogyakarta, namun demikian keberadaan Jl. Kemasan sekarang justru berkembang sendiri tanpa ada arahan untuk memperkuat potensi strategis ini. Karakteristik ruang kawasan semakin hilang tertimpa pembangunan yang berorientasi bisnis. Perlu arahan rancangan kawasan urban di Jl. Kemasan agar tercipta karakteristik koridor yang terkoordinasi baik secara fisik maupun aktifitas, sehingga mampu meningkatkan kualitas lingkungan yang mendukung keberadaan situs bersejarah. DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 36, No. 1, Juli 2008 81 - 92 82 Gambar 1 Peta posisi Kotagede terhadap kota Yogyakarta dan Peta Kawasan Kotagede Benteng Jagang Pasar KotagedePasargede Masjid Ageng Mataram Alun-alun situs Dalem METODE ANALISIS KUANTITATIF RASIONALISTIK DALAM MENENTUKAN KARAKTERISTIK RUANG Poerwadi, et al. 83METODA PENELITIAN Potensi strategis yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan kota adalah figure, linkage dan place Trancik, 1980. Massa dan ruang solid-void secara fisik serta jalur pergerakan untuk kendaraan dan pejalan kaki adalah faktor penting yang menentukan pembentukan struktur kota. Faktor tersebut menjadi bahan acuan untuk di analisis dalam penelitian ini. Metode kuantitatif dipergunakan dengan mendata obyek fisik di lokasi penelitian secara obyektif dalam tampilan angka, selanjutnya dilakukan analisa secara rasionalistik. Ruang jalan sebagai bentukan dari pelingkup horisontal street floor dan massa yang merupakan elemen vertikal street wall merupakan variabel yang digunakan. Analisa dilakukan dengan dua macam data terolah, pertama adalah matriks dari variabel-variabel yang telah ditentukan yaitu fungsi bangunan, garis sempadan, bentuk atap, warna, umur bangunan. Kedua adalah penggambaran street picture bangunan yang ada di lokasi penelitian. Matriks data yang dianalisa menghasilkan kecenderungan karakteristik bangunan berdasarkan jumlah terbanyak dari variabel fisik dan aktivitas. Pencarian hubungan dari data diakukan dengan penelitian korelasional corelational research secara multivariate sistem cluster untuk mendapatkan hierarki pengelompokan variabel tersebut. Pengelompokkan ini akan dapat mem-perlihatkan kecenderungan variabel yang saling berhubungan. TEMUAN DAN PEMBAHASAN Kotagede tidak lagi menunjukkan dirinya sebagai salah satu bekas ibukota kerajaan Mataram Islam, kecuali nama yang masih ada yaitu Masjid dan Makam, serta legenda yang tetap ada dalam tata kehidupan masyarakatnya Van Mook, 1958. Benteng jagang kota dan tata ruang kota yang tersisa, tidak lagi menunjukkan masa lalu sebuah Kotaraja. Perpindahan pusat kerajaan Mataram dari Kotagede telah menjadikan kota yang dibangun dalam konsep kekerabatan itu berubah identitas menjadi kota abdi dalem penjaga makam dan masjid kedaton. Perjalanan sejarah telah membentuk Kawasan Kotagede sebagai daerah yang dihuni banyak perajin perak, sehingga sampai saat ini toko-toko kerajinan perak bertebaran di sepanjang jalan. Akses utama menuju situs dalem’ Kotagede, yaitu Jl. Kemasan dihuni masyarakat jenis pedagang, perajin dan pekerja adalah koridor yang paling banyak berkembang digunakan sebagai toko perak Gambar 2. Sumber Dokumentasi survey pribadi tahun 2002 dan 2004 Gambar 2. Toko-toko kerajinan perak di kawas-an Kotagede Keterangan Bangunan di Jl. Kemasan yang asalnya berfungsi sebagai toko atau rumah tinggal telah diubah menjadi toko hasil kerajinan perak. Pemilik merehabilitasi bangunan dengan penampilan yang menyolok dari warna dinding dan billboard signage. DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 36, No. 1, Juli 2008 81 - 92 84 Pasargede yang merupakan akhir dari Jl. Kemasan adalah awal dari lokasi situs Kotaraja Mataram. Pasar ini sejak berdiri sudah diperuntukkan sebagai pusat perbelanjaan tradisional bagi masyarakat. Terdapat dua kepentingan perdagangan di kawasan Kotagede yaitu perdagangan yang lebih berorientasi bagi pelancong pendatang dan jual-beli kebutuhan sehari-hari bagi warga masyarakat lokal, baik modern kekinian maupun tradisional Gambar 3. Penggal-penggal Kawasan dibuat untuk mem-permudah analisis. Penentuan penggal didasarkan atas pertimbangan kategorisasi spesifikasi keunikan, bentuk situasi tapak dan jalur jalan, fasilitas terkelompok tertentu dan titik-titik menarik berupa bangunan dalam sebuah kawasan. Pertama adalah penggal ’Kemasan 1’ yang dimulai dari pertigaan sisi Utara Jl. Kemasan sampai dengan pertigaan dekat Kantor Penggadaian. Penggal ’Kemasan 2 dan 3’ dimulai dari Kantor Penggadaian sampai dengan perempatan dengan dan Gambar 4. Analisa dengan tabulasi dibagi menjadi 12 variabel yaitu fungsi bangunan, kedalaman garis sempadan bangunan, tinggi bidang dinding, lebar bidang dinding, jumlah lantai, bentuk atap, keberadaan ornamentasi beserta keunikannya, warna bangunan, umur dan jenis ruang. Secara visual analisa dilakukan dengan menggambar tampak-tampak dari bangunan yang ada berdasarkan penggal yang menghasilkan outline global dan bukaan pintu dan jendela dari bangunan yang ada di Jl. Kemasan. Perbandingan ini menghasilkan temuan yang berperan dalam menentukan kecenderungan karak-teristik kawasan. Fungsi pelayanan umum di Jl. Kemasan meliputi tempat pelayanan Pos, tempat pendidikan berupa Sekolah Dasar Negeri, tempat pelayanan kesehatan berupa rumah sakit, tempat praktek dokter dan poliklinik serta apotik, tempat ibadah berupa Masjid. Fungsi massa pelingkup ruang jalan didominasi tempat usaha perdagangan dan usaha kerajinan logam perak, baik skala kecil maupun menengah sampai besar, terlihat dari dimensi tempat usaha. Jenis usaha perdagangan selain kerajinan perak terdapat jenis komoditas bahan kebutuhan hidup sehari-hari, elektronik, bahan bangunan, suku cadang otomotip, warung tempat makan-minum, jasa foto copy, wartel, reparasi kendaraan roda dua, kios bensin eceran, bengkel las, peralatan fotografi dan bahan pakaian Gambar 5. Sumber Dokumentasi survey pribadi tahun 2002 Gambar 3. Aktifitas perdagangan di sekitar Pasargede, akhir dari Jl. Kemasan Keterangan Pasargede sampai saat ini tetap menjadi fasilitas pusat perbelanjaan tradisional yang cukup ramai, terutama pada pagi hari pasaran. Jumlah pedagang yang terus bertambah menyebabkan terbentuk bedak-bedak penjualan di sekeliling pasar, ada yang berjualan dengan tenda, gerobak dan lesehan/tikar METODE ANALISIS KUANTITATIF RASIONALISTIK DALAM MENENTUKAN KARAKTERISTIK RUANG Poerwadi, et al. 85JL. KEMASANJL. KARANGLOJL. MENTAOK RAYAJL. WATU GILANGJL . MONDORAKANSumber Olahan data 2004 Gambar 4. Penggal kawasan untuk penelitian di wilayah Kotagede Penggal Kemasan 1 Penggal Kemasan 2 Penggal Kemasan 3 UTARATitik yang menarik perhatian adalah toko perak Yolanda’ dan Balai kelurahan yang beratap joglo. Set back kedua bangunan ini cukup mundur ke belakang Wilayah ini didominasi oleh fasilitas perdagangan seperti toko perak, warung makanan, bengkel, foto copy dan lain-lain. Rata-rata bangunan tidak terlalu besar bersempadan nol dengan mayoritas ketinggian satu lantai dan memiliki bentuk dasar atap segitiga pelana atau perisai Gambar 5. Penal Kemasan 1’ DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 36, No. 1, Juli 2008 81 - 92 86 Analisa Irama BukaanAnalisa OutlineAnalisa VoidAnalisa SolidPenggal Kemasan 1. Sisi Timur, dari Utara ke SelatanAnalisa Irama BukaanAnalisa OutlineAnalisa VoidAnalisa SolidPenggal Kemasan 1 cermin. Sisi Barat, dari Utara ke SelatanSumber Olahan data pribadi 2008 Gambar 6. Analisa elemen visual penggal Kemasan 1 UTARAJL. KEMASANPenggal ini ditandai oleh titik-titik bangunan kantor penggadaian dan rumah kuno dengan set back cukup mundur, kebetulan keduanya didominasi oleh warna hijau Bangunan lebih banyak sebagai rumah tinggal dan kantor pemerintah. Kantor pusat dan sekolah perguruan Taman Siswa yang memiliki reputasi sejarah juga terletak padapenggal ini dengan bangunan 2 lantai Gambar 7. Penggal Kemasan2’ METODE ANALISIS KUANTITATIF RASIONALISTIK DALAM MENENTUKAN KARAKTERISTIK RUANG Poerwadi, et al. 87Analisa Irama BukaanAnalisa OutlineAnalisa VoidAnalisa SolidPenggal Kemasan 2. Sisi Timur, dari Utara ke SelatanAnalisa Irama BukaanAnalisa OutlineAnalisa VoidAnalisa SolidPenggal Kemasan 2 cermin. Sisi Barat, dari Utara ke SelatanSumber Olahan data pribadi 2008 Gambar 8. Analisa elemen visual penggal Kemasan 2 UTARAPenggal 3 di Jl. Kemasan selain diisi oleh bangunan kuno sekolah dasar juga fasilitas perdagangan, baik toko perak maupun pedagang kakilima. Ujung yang erakhir pada perempatan di sisi Selatan adalah titik simpul yang cukup potensial secarvisual dan fungsional Gambar 9. Penggal ’Kemasan 3’ DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 36, No. 1, Juli 2008 81 - 92 88 Vegetasi yang ditanam di pot berupa bunga perdu, sedangkan jenis pohon hanya terdapat di halaman privat. Peneduhan bagi pejalan kaki hanya didapatkan dari naungan teritisan bangunan yang umumnya berada di tepi jejalur pejalan kaki dengan garis sempadan bangunan nol. Tempat pemberhentian angkutan umum, tempat telpon umum, tempat duduk atau tempat istirahat bagi pejalan kaki tidak tersedia. Parkir kendaraan roda dua memanfaatkan ruang badan jalan dan di sepanjang jejalur pejalan kaki, sedangkan kendaraan roda empat memanfaatkan tepi badan jalan on street parking. Pedagang makanan memanfaatkan jejalur pejalan kaki dan tidak permanen, tercatat dua unit di sisi Barat dan tiga unit di sisi Timur depan kantor pos Gambar 7. Intensitas pengguna ruang jalan tinggi saat kegiatan jam sekolah dan jam kerja siang hari. Moda angkutan terdiri dari kendaraan tidak bermotor dan bermotor roda dua serta roda empat. Kendaraan pribadi mendominasi jalur dua arah ini. Jenis sepeda, becak dan sepeda motor merupakan pengguna terbanyak dibandingkan jenis mobil, bus, truk tanki distribusi bahan bakar dan truk pengangkut sampah. Jumlah pejalan kaki belum terlihat melebihi kapasitas ruang jalan. Calon pembeli kerajinan perak yang menggunakan kendaraan, memanfaatkan sepanjang ruang badan jalan untuk parkir di dekat tempat belanja yang dituju atau di halaman parkir bila tersedia. Pertemuan antara Jl. Kemasan dan Jl. Karanglo berada di simpul jaringan jalan utama kota. Jl. Karanglo memiliki arah orientasi membujur Timur-Barat. Dimensi ruang jalan yang terbentuk oleh jarak antar bangunan tidak seragam, karena garis sempadan bangunan tidak sama. Perletakan massa bangunan ada yang berada di garis sempadan nol tetapi ada juga yang berada di garis sempadan 6 m dari jejalur pejalan kaki, terutama bangunan baru yang memiliki jumlah lantai lebih dari satu lantai Gambar 9. Penggal Kemasan 3. Sisi Timur, dari Utara ke SelatanAnalisa SolidAnalisa VoidAnalisa OutlineAnalisa Irama BukaanPenggal Kemasan 3 cermin. Sisi Barat, dari Utara ke SelatanAnalisa SolidAnalisa VoidAnalisa OutlineAnalisa Irama BukaanSumber Olahan data pribadi 2008 Gambar 10. Analisa elemen visual penggal ’Kemasan 3’ METODE ANALISIS KUANTITATIF RASIONALISTIK DALAM MENENTUKAN KARAKTERISTIK RUANG Poerwadi, et al. 89Fungsi pelayanan umum di Jl. Kemasan meliputi tempat pelayanan Pos, tempat pendidikan berupa Sekolah Dasar Negeri, tempat pelayanan kesehatan berupa rumah sakit, tempat praktek dokter dan poliklinik serta apotik, tempat ibadah berupa Masjid. Fungsi massa pelingkup ruang jalan didominasi tempat usaha perdagangan dan usaha kerajinan logam perak, baik skala kecil maupun menengah sampai besar, terlihat dari dimensi tempat usaha. 1 lantai2 lantaiAtap segi 3Atap segi 4Atap trapesiumFasum IbadahFasum KantorFasum KesehatanFasum PendidikanGSB 0 s/d 3GSB >6GSB NolGSB3 s/d 6LBD 4 s/d 6LBD 6 s/d 12LBD 12Ornamen atapOrnamen dindingOrnamen gevelOrnamen konsolOrnamen pnt jndlRumah TinggalTBD 3 s/d 6TBD 6Tempat Usahapnghijauanprivatpublikumur 50 thwarna biruwarna coklt/kngwarna hijauwarna merahwarna pth/abu2Sumber Olahan data pribadi 2004 Gambar 11. Diagram distribusi frekuensi Jl. Ke-masan sisi Barat Fungsi bangunan yang paling banyak di Jl Kemasan Sisi Barat adalah tempat usaha yang digunakan juga sebagai rumah tinggal. Kecen-derungan garis sempadan bangunan adalah 3 sampai 6 meter. Tinggi bidang dinding mayoritas kurang dari 3 meter dan lebarnya didominasi ukuran 6 sampai 12 meter. Bangunan 1 lantai dengan bentuk geometris atap trapesium lebih banyak dibandingkan segi empat dan segi tiga. Ornamentasi terbanyak di pintu dan jendela, sedangkan di bagian lain seperti dinding, atap, konsol dan gevel lebih sedikit dan jumlahnya cenderung sama. Bangunan yang berusia kurang dari 50 tahun jauh lebih banyak dibanding yang lebih dari 50 tahun Gambar 11. Rumah TinggalTempat UsahaFasum KantorFasum PendidikanFasum KesehatanFasum IbadahGSB NolGSB 0 s/d 3GSB3 s/d 6GSB >6TBD 6LBD 121 lantai2 lantaiAtap segi 4Atap segi 3Atap trapesiumOrnamen pnt jndlOrnamen dindingOrnamen konsolOrnamen atapOrnamen gevelwarna pth/abu2warna hijauwarna merahwarna biruwarna coklt/kngumur 50 thprivatpublikpnghijauan Sumber Olahan data pribadi 2004 Gambar 12. Cluster diagram Jl. Kemasan sisi Barat Cluster diagram Jl. Kemasan sisi Barat mem-perlihatkan bahwa rumah tinggal dan tempat usaha cenderung berupa bangunan satu lantai dengan garis sempadan 3 sampai 6 meter beratap trapesium dan segi empat berwarna putih/abu-abu. Lebar bidang dinding antara 6 sampai 12 meter, sedang tinggi bidang dinding antara 3 sampai 6 meter. Variabel lain seperti fasilitas umum, ornamentasi, warna merah, coklat, biru dan sebagainya terletak pada diagram di bawah tidak dianggap penting Gambar 12. Fungsi bangunan yang paling banyak di Jl. Kemasan Sisi Timur adalah tempat usaha disamping untuk rumah tinggal, kecenderungan garis sempadan bangunan adalah 0 sampai 3 meter, tinggi bidang dinding mayoritas 3 sampai 6 meter disamping kurang dari 3 m sedangkan lebarnya didominasi bangunan dengan ukuran 6 sampai 12 m atau lebih dari 12 meter. Bangunan 1 lantai dengan bentuk atap segi empat lebih banyak dibanding trapesium dan segi tiga. Ornamentasi terbanyak pada pintu dan jendela dan dinding, sedang\ pada bagian lain seperti atap, konsol dan gevel lebih sedikit dan jumlahnya sama. Bangunan yang berusia kurang dari 50 tahun lebih banyak dibanding yang lebih dari 50 tahun Gambar 13. DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 36, No. 1, Juli 2008 81 - 92 90 1 lantai2 lantaiAtap segi 3Atap segi 4Atap trapesiumFasum IbadahFasum KantorFasum KesehatanFasum PendidikanGSB 0 s/d 3GSB >6GSB NolGSB3 s/d 6LBD 4 s/d 6LBD 6 s/d 12LBD 12Ornamen atapOrnamen dindingOrnamen gevelOrnamen konsolOrnamen pnt jndlRumah TinggalTBD 3 s/d 6TBD 6Tempat Usahapnghijauanprivatpublikumur 50 thwarna biruwarna coklt/kngwarna hijauwarna merahwarna pth/abu2Sumber Olahan data pribadi 2004 Gambar 13. Diagram distribusi frekuensi Jl. Ke-masan sisi Timur Rumah TinggalTempat UsahaFasum KantorFasum PendidikanFasum KesehatanFasum IbadahGSB NolGSB 0 s/d 3GSB3 s/d 6GSB >6TBD 6LBD 121 lantai2 lantaiAtap segi 4Atap segi 3Atap trapesiumOrnamen pnt jndlOrnamen dindingOrnamen konsolOrnamen atapOrnamen gevelwarna pth/abu2warna hijauwarna merahwarna biruwarna coklt/kngumur 50 thprivatpublikpnghijauanSumber Olahan data pribadi 2004 Gambar 14. Cluster diagram Jl. Kemasan sisi Timur Cluster diagram Jl. Kemasan sisi Timur mem-perlihatkan bahwa rumah tinggal dan tempat usaha cenderung berupa bangunan privat satu lantai dengan garis sempadan 0 sampai 3 meter beratap segi empat berwarna putih/abu-abu. Lebar bidang dinding antara 6 sampai 12 meter, sedang tinggi bidang dinding antara 3 sampai 6 meter. Usia bangunan kurang dari 50 tahun. Variabel lain seperti fasilitas umum, ornamentasi, warna merah dan sebagainya terletak di diagram di bawah tidak dianggap penting Gambar 14. Pembahasan tentang massa bangunan untuk menunjukkan figure-ground dari koridor ruang di Jl. Kemasan bertujuan untuk mendapatkan pemetaan tentang keberadaan enclosure pembatas besarta kualitas dan kuantitasnya. Pembahasan tentang ruang jalan dilakukan dengan membuat block-map jalan baik arteri maupun lingkungan, dilanjutkan dengan pemetaan dari pedestrian atau trotoar di sekitar jalan tersebut dan pemetaan dari halaman-halaman bangunan yang berhubungan dengan trotoar. Pemetaan tentang ruang jalan diformulasikan untuk mendapatkan gambaran seberapa jauh kuantitas dan kualitas ruang jalan tersebut yang dapat menunjukkan karakteristik ruang Jl. Kemasan, Kotagede. Sub lokasi Kemasan dari arah Utara menuju pasar Kotagede Intensitas ruang publik tinggisedang rendah Sumber Olahan data pribadi 2008 Gambar 15. Analisis outline, bukaan dan ruang jalan sub lokasi Kemasan Pembahasan tentang karakteristik kawasan yang dilakukan dengan menganalisis elemen visual bangunan-bangunan yang terletak di jalur utama pasar Kotagede telah menghasilkan temuan tentang ciri khas berdasarkan solid-void fasad, outline dan irama bukaan. Pembahasan tentang kuantitas ruang jalan obyek penelitian menghasilkan analisis yang menunjukkan fluktuasi ruang berdasarkan lebar jalan, pedestrian dan halaman bangunan. Proses analisis di Jl. Kemasan, Kotagede dilakukan dengan rasionalistik yang didukung program digital berupa pixelate adobe METODE ANALISIS KUANTITATIF RASIONALISTIK DALAM MENENTUKAN KARAKTERISTIK RUANG Poerwadi, et al. 91photoshop. Program ini mengglobalkan pixel tam-pilan obyek bahasan sehingga menghasilkan generalisasi karakteristik Gambar 15. Hasil berupa nada warna yang menunjukkan tinggi-rendahnya intensitas obyek bahasan digrafiskan dengan diagram garis yang dapat menentukan secara lebih terukur. KESIMPULAN Karakteristik ruang jalan sebagai bagian dari struktur kawasan dapat ditemukan melalui metoda kuantitatif, berdasar data-data obyektif yang dianalisa secara rasionalistik. Karakteristik ruang jalan merupakan bagian dari arahan rancangan kawasan. Penelitian di Jl. Kemasan masih dapat dilanjutkan dengan penelitian relevan lain agar bisa menjadi acuan untuk penyusunan arahan rancangan kawasan Kotagede DAFTAR PUSTAKA Adhisakti, Laretna T., Maret 2004, Pelestarian Pusaka Berbasis masyarakat, Lokakarya Pelestarian Pusaka Indonesia, Jakarta. Dirjen Penataan Ruang., 2007, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Dep. PU. Yakarta. Moudon, Anne Vernez., 1991, Public Street for Public Use, Columbia University Press. New York. Sanoff, H., 1991, Visual Research Methods in Nostrand Reinhold, New York, USA. Smardon, Richard., C., 1989, Foundation for Visual Project Analysis, John Willey & Son Soekiman, Djoko., 1993, Kotagede. Penerbit Projek Pengembangan Media Kebudayaan, Jakarta. Van Mook, 1958, Kuta Gede Before the Reorganization, oleh Wertheim, et al., ed, The Indonesian Town. Studies in Urban Sociology, The Hague. Trancik, roger, 1980, Finding Lost Space, Theories of Urban Design, New York, Oxford University Press. Gerard Paul HodgkinsonThis chapter is concerned with the basic mechanics of the programme of empirical research reported in the remainder of the book. Its primary purpose is to describe the development and psychometric evaluation of the various research instruments employed in the study. Readers who are less interested in the precise technical details of the study may wish to by-pass or skim this chapter on first reading, returning to it for reference purposes, as and when book is available for download at TrancikExposición que rastrea las principales teorías del diseño urbano surgidas a lo largo del siglo XX y ofrece un análisis de los espacios pérdidos o usos inadecuados del espacio que son parte de la crisis urbana finisecular, con apoyo de estudios de caso detallados de las ciudades de Boston y Washington, Estados Unidos; Gotemburgo, Suecia y Newcastle, Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan RuangRuang Dirjen PenataanDirjen Penataan Ruang., 2007, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Dep. PU. Gede Before the Reorganization, oleh Wertheim, et al., ed, The Indonesian TownH J Van MookVan Mook, 1958, Kuta Gede Before the Reorganization, oleh Wertheim, et al., ed, The Indonesian Town. Studies in Urban Sociology, The Pusaka Berbasis masyarakat, Lokakarya Pelestarian Pusaka IndonesiaLaretna T AdhisaktiMaretAdhisakti, Laretna T., Maret 2004, Pelestarian Pusaka Berbasis masyarakat, Lokakarya Pelestarian Pusaka Indonesia, Jakarta.
Yogyakarta(Antara Jogja) - Jumlah perajin perak di Sentra Produksi Kerajinan Perak Kotagede, Yogyakarta, makin berkurang sehingga dikhawatirkan sentra tersebut akan berpindah ANTARA News jogja ekonomi Top News; Terkini; Rilis Pers; Antaranews.com. Tentang Kami. Senin, 6 Juni 2022. Home;
SEJARAHSINGKAT SENTRA KERAJINAN PERAK KOTAGEDE. Menurut informais yang dilansir oleh laman cincin kawin kota gede, keberadaan perajin atau pembuat kerajinan perak di Kotagede sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram dan Belanda di tahun 1600-an. Pada zaman dahulu, para perajin tersebut melayani kebutuhan raja yang berkaitan dengan perak.
Menurutbuku Studi tentang Pergerakan Muhammadiyah di Kotagede tahun 1910 - 2010 oleh Mitsuo Nakamura, para perempuan mengambil peranan penting dalam mengumpulkan uang dan memiliki posisi inti dalam tatanan ekonomi di wilayah Kotagede. Melalui gotong royong tersebut Masjid Perak selesai dibangun pada tahun 1939 dan resmi dibuka pada 1940.
YOGYAKARTA Tak ada yang meragukan kemasyhuran Kotagede Yogyakarta dengan kerajinan peraknya. Sejak jaman VOC tempat ini telah melahirkan karya perak dan perajin yang terkenal hingga negeri seberang. Suara palu yang beradu dengan besi saat perajin menempa perak masih bisa di dengar di gang-gang sempit Kotagede hingga medio 1997.
Kotagedeyang tak jauh dari pusat Kota Yogyakarta terkenal dengan kerajinan peraknya. Dahulu, ada ratusan perajin yang memproduksi kerajinan perak di Kotagede. Sayangnya, sejak krisis moneter tahun 1998 industri perak di kawasan ini mengalami kemunduran. Kini, jumlah perajin perak yang tersisa bisa dihitung dengan jari.
REPUBLIKACO.ID, YOGYAKARTA - Para perajin kecil perak di sentra produksi perak Kotagede, Kota Yogyakarta, mulai menyiapkan diri menghadapi musim liburan sekolah, Natal maupun Tahun Baru 2015 dengan menambah stok produknya.'Para perajin kecil perak Kotagede sejak awal sudah menyiapkan diri memproduksi kerajinan perak lebih banyak ketimbang hari biasa,'kata Wakil Ketua Asosiasi Perajin dan
RlSWiPv.
  • pkh4k6xlsl.pages.dev/116
  • pkh4k6xlsl.pages.dev/616
  • pkh4k6xlsl.pages.dev/546
  • pkh4k6xlsl.pages.dev/626
  • pkh4k6xlsl.pages.dev/54
  • pkh4k6xlsl.pages.dev/669
  • pkh4k6xlsl.pages.dev/507
  • pkh4k6xlsl.pages.dev/75
  • pkh4k6xlsl.pages.dev/999
  • pkh4k6xlsl.pages.dev/57
  • pkh4k6xlsl.pages.dev/827
  • pkh4k6xlsl.pages.dev/21
  • pkh4k6xlsl.pages.dev/403
  • pkh4k6xlsl.pages.dev/270
  • pkh4k6xlsl.pages.dev/546
  • perajin perak di kotagede yogyakarta sedang